Home » » SunTzu

SunTzu

Yoko dan Bibi Lung


Seranglah dengan Strategi

ATURAN-ATURAN STRATEGIS
· Menang tampa bertempur
· Kekuatan melawan kelemahan-selalu
· Awaslah terhadap “Orang bodoh tingkat tinggi”
· Patuhilah prinsi-prinsip mendasar
Pada setiap tingkatan operasi manapun, strategi itu sungguh “perang di atas peta”, “rencana di atas kertas”. Strategi berhubungan dengan pengalokasian sumber-sumber daya untuk pertempurannya. Dalam On War, Clausewitz mengatakan bahwa strategi menentukan di mana, kapan, dan dengan kekuatan apa pertempurannya akan diperjuangkan. Dalam Strategy, B.H. Liddell Hart menjelaskan tujuan strategi: ”Tujuan sesungguhnya bukanlah bertempur, melainkan mencari situasi yang strategis yang demikian menguntungkan sehingga seandainya situasi strategis itu sendiri belum mendatangkan hasilnya, tindak lanjutnya dengan pertempuran pasti mendatangkan hasilnya”. Aturan pertama dalam strategi adalah memperhatikan dengan sangat, kebutuhan serta keinginan sang pelanggan dan kemampuan organisasi anda untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Strategi itu memfokuskan kepada menambahkan nilai tambah sejati bagi pelanggan. Strategi bukanlah mencari konfrontasi, strategi berupaya mencari tujuan dengan pertempuran seminimal mungkin.

Penjabaran “Menang Tampa Bertempur”
Kemenangan yang paling hakiki adalah menang tanpa konflik. Konsep meraih kemenangan tanpa konflik sangatlah mendasar dalam pemikiran strategis SunTzu. Untuk menerapkan konsep ini, perlu dicari kemenangan sebelum memasuki arena kompetitifnya. Pihak yang menang adalah yang sudah menang. Strategi adalah proses perencanaan. Strategi adalah perang di atas kertas. Strategi adalah melakukan hal yang benar. Strategi adalah berupaya meraih kemenangan sebelum pertempuran. Taktik adalah proses kontak. Taktik adalah aksi perang. Taktik adalah melakukan segalanya dengan benar. Taktik adalah pertempurannya.

Penjabaran “Kekuatan Melawan Kelemahan-Selalu”
Pertempuran itu dimenangkan dengan mengkonsentrasikan kekuatan Aturan rasio kekuatan itu sederhana saja: kalau kita tidak mempunyai keunggulan nyata, kita tidak mungkin menang. Tujuannya bukanlah kondisi seimbang: berupayalah meraih keunggulan. Seperti kata Napoleon, “Allah itu memihak altileri yang paling berat”. Sepelekanlah lawan anda, maka akibatnya adalah bencana. Peringkat prioritas itu penting. Pertama, anda harus memuaskan kebutuhan pasar. Barulah anda bisa meraih keuntungan-keuntungan dari tindakan-tindakan anda. Kalau anda prioritaskan keuntungan, urutan anda dalam mengambil keputusan itu keliru. Keputusan tentang kebutuhan pasar itu selalu harus diambil sebelum keputusan keuangan. Tidak mungkin dengan cara lain.
Facebook Comments
0 Bloger Comments

0 komentar: