Home » » SURAT GEMBALA MGR. JOSEF SUWATAN. MSC ; PANGGILAN POLITIK

SURAT GEMBALA MGR. JOSEF SUWATAN. MSC ; PANGGILAN POLITIK

Dalam waktu dekat ini Bangsa Indonesia akan mengadakan Pemilu. Ada 2 tahap yang akan dilalui: pertama, pemilihan anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan kedua, pemilihan presiden dan wakil presiden. Pemilihan Umum adalah suatu peristiwa politik. Peristiwa politik ini menjadi titik awal baru bagi penentuan masa depan bangsa dan Negara Indonesia 5 tahun ke depan. Artinya: kalau yang terpilih adalah mereka yang benar-benar memberi diri untuk perkembangan dan kemajuan bangsa dan Negara, dapat dikatakan bahwa pilihan kita tepat. Sebaliknya kalau yang terpilih adalah mereka yang tidak peduli dengan urusan bangsa dan Negara, yang hanya mementingkan dirinya sendiri, kelompoknya, ataupun partainya, maka berarti pilihan kita tidak tepat. Kalau pilihan kita tepat, kita harus siap menghadapi masa depan yang lebih baik dari hari ini. Kalau pilihan kita tidak tepat, kita harus siap menghadapi masa depan yang lebih buruk dari hari ini. Peristiwa politik yang akan kita ikuti itu dikenal dengan nama pesta demokrasi. Mari kita siapkan diri untuk mengambil bagian dengan baik dalam pesta itu.

Berpatisipasi dalam peristiwa politik seperti ini sudah diamanatkan oleh para Bapa Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes: “mereka yang cakap atau berbakat hendaknya menyiapkan diri untuk mencapai keahlian politik, yang sukar dan sekaligus amat luhur, dan berusaha mengamalkannya, tanpa memperhitungkan kepentingan pribadi atau keuntungan material (…) hendaknya mereka secara jujur dan wajar, malahan dengan cinta kasih dan ketegasan politik, membaktikan diri bagi kesejahteraan semua orang” (no. 75). Para Bapa Konsili mengingatkan kita akan panggilan politik entah untuk dipilih ataupun untuk memilih. Jawaban terhadap panggilan politik ini mengungkapkan kerinduan kita sebagai warga gereja dan warga Negara untuk mengadakan perubahan menuju perbaikan dam tatanan hidup kebangsaan kita. Hal ini sesuai dengan tema kita di tahun 2014. “dalam cahaya iman kita berani berubah”. Panggilan politik harus didengarkan dan dilaksanakan dalam cahaya iman Katolik. Panggilan politik harus dipertanggungjawabkan dengan menampilkan diri sebagai pelaku perubahan.
Pertama-tama saya mau menyapa saudara-saudari kita yang mau menanggapi panggilan politik ini sambil mencalonkan diri untu dipilih. Kepada Anda sekalian, saya mengucapkan selamat berjuang dan terima kasih atas kesediaan diri Anda untuk maju dalam Pemilu tahun ini. Pasti ada banyak strategi dan kiat politik yang sudah Anda rancang. Sambil membaca pelbagai macam dinamika politik tanah air akhir-akhir ini, saya mau memberikan tekanan pada hal berikut ini: berusahalah menarik perhatian dan pilihan rakyat dengan mengindahkan martabat mereka. Jangan membeli suara mereka dengan janji-janji palsu atau dengan kesenangan sesaat dalam bentuk politik uang. Tariklah perhatian dan pilihan mereka dengan motivasi dan pikiran yang luhur. Salah satu tanggungjawab para calon adalah memberikan pendidikan politik yang benar kepada para pemilih. Biarlah mereka memilih Anda karena berkualitas yang Anda tampilkan: kualitas iman, kualitas moral, kualitas sosial, kualitas pribadimu. Anda siap untuk dipilih dengan kemampuan bersaing secara positif, khususnya dalam kualitas kepemimpinan.
Selanjutnya, saya mau menyapa saudara-saudari yang mau menanggapi panggilan politik ini sebagai pemilih. Kepada Anda sekalian, saya mau menyampikan ajakan untuk mempergunakan hak suaramu pada waktunya dengan baik dan benar. Ada yang sudah sangat yakin dengan pilihannya. Ada yang belum memutuskan pilihan ataupun masih ragu. Ada yang bahkan acuh tak acuh. Saya yakin, Anda semua mempunyai cita-cita tentang masa depan bangsa dan negara ini, lewat gambaran masa depan kehidupanmu sebagai warga gereja dan warga Negara. Yang Anda inginkan adalah: hidup sejahtera lahir dan batin, hidup dalam kedamaian dengan siapa saja tanpa pandang bulu, menikmati terjaminya kebebasan beragama, mengalami keadilan karena diperlakukan sama di hadapan hokum, membangun bangsa tanpa korupsi, narkoba dan perusakan lingkungan, menegakkan martabat hidup manusia yang menjadi korban tindakan-tindakan pelecehan. Masuklah ke dalam bilik pemungutan suara sambil memberikan pilihanmu pada mereka yang Anda percaya mampu menjawab gambaran masa depan itu. Untuk bisa memilih dengan benar, carilah informasi sebanyak mungkin tentang para calon yang ada, seperti agama dan kesaksian hidup beriman, pengalaman dan keterlibatan di dalam organisasi, pekerjaan atau profesi yang sementara ditekuni, kemampuan berpolitik khususnya dalam hal memperjuangkan kepentingan masyarakat umum. Dengan cara itu, Anda dapat mempertanggungjawabkan pilihanmu.
Surat ini ditujukan kepada para Pastor, Frater, Bruder, Suster, dan Umat Katolik se-Keuskupan Manado. (Surat Gembala Uskup Manado tentang Pemilu 2014)

Manado, 17 Februari 2014

Mgr. Josef Suwatan, MSC
Uskup Keuskupan Manado
Facebook Comments
0 Bloger Comments