Memori



Doc Foto






Foto


Sejarah Gereja Katolik

Katolik meliputi rentang waktu selama hampir dua ribu tahun. Sebagai cabang kekristenan tertua[1], sejarah Gereja Katolik merupakan bagian integral Sejarah kekristenan secara keseluruhan. Istilah Gereja Katolik yang digunakan dalam artikel ini digunakan secara khusus untuk menyebut Gereja yang didirikan di Yerusalem oleh Yesus dari Nazaret (sekitar tahun 33 Masehi) dan dipimpin oleh suatu suksesi apostolik yang berkesinambungan melalui Santo Petrus Rasul Kristus, dikepalai oleh Uskup Roma sebagai pengganti St. Petrus, yang kini umum dikenal dengan sebutan Paus. Sepanjang sejarahnya, skisma telah merusak kesatuan kekristenan. Perpecahan-perpecahan utama terjadi pada 318 akibat Arianisme, pada 1054 skisma Timur-Barat dengan Gereja Ortodoks Timur, dan pada 1517 dengan Reformasi Protestan. Gereja Katolik telah menjadi kekuatan penggerak pada beberapa peristiwa utama dalam sejarah dunia termasuk evangelisasi Eropa dan Amerika Latin, perluasan melek aksara dan pendirian universitas-universitas, rumah-rumah sakit, monastisisme, perkembangan Seni rupa, Musik dan Arsitektur, Inkuisisi, Perang Salib, metode filsafat analitis, dan runtuhnya Komunisme di Eropa Timur pada akhir abad ke-20.
Pelayanan Yesus 
Betlehem, wafat 33 Masehi di Yerusalem) seperti yang tercantum dalam keempat Injil karya Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil-Injil tersebut menggambarkan Yesus sebagai seorang tukang kayu Yahudi dari daerah Galilea, yang adalah tokoh yang dijanjikan, Sang Mesias atau yang diurapi (Christos dalam Bahasa Yunani, asal-muasal gelar Yesus Kristus), dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat Perjanjian Lama. Oleh karena itu Katolisisme memandang dirinya sebagai kelanjutan dari Yudaisme, serta memandang Allah umat Kristiani dan Allah umat Yahudi sebagai pribadi yang satu dan sama. Gereja Katolik adalah Gereja yang sama dengan Gereja yang dahulu didirikan oleh Yesus Kristus dan berkelanjutan sampai sekarang berkat kontinuitas sejarah melalui suksesi apostolik tak-terputus yang berawal dari pimpinan para rasul, Simon Petrus dan oleh karena itu berawal dari Kristus sendiri.

Menurut keempat Injil, ketika Yesus berusia tiga puluh tahun (Lukas 3:23), dia meninggalkan kota Nazaret dan memulai sebuah pelayanan dakwah dan mukjizat kesembuhan. Dalam dakwahnya, dia menyerukan pertobatan (Markus 1:15), memperkenalkan Allah sebagai Bapa yang pengasih dan pengampun. Dia juga mengimbau orang-orang untuk meneladani kebaikan dan kasih Allah pada segala makhluk. Dia menarik beberapa orang yang menganggapnya sebagai seorang Rabi dan yang pada beberapa kasus meragukan apakah benar Dialah Sang Al-Masih itu. Dia, bagaimanapun, membangkitkan oposisi dari pimpinan dan otoritas religius Yahudi. Mereka menilai ajaran-ajarannya berbahaya bagi doktrin dan praktik Yahudi tradisional, serta merasa bahwa pernyataan-pernyataanNya mengenai identitas pribadiNya merupakan hujat. Injil Matius Pasal 16 meriwayatkan sebagai berikut:

13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" 14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" 16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" 17 Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." 20 Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.

Injil-Injil merinci hari-hari terakhir Yesus, ketika, kemungkinan besar pada usia tigapuluhan pertengahan, Yesus ditangkap oleh Sanhedrin di Yerusalem dan didakwa melakukan hujat. Di hadapan sidang Sanhedrin, Dia menyatakan diri sebagai Al-Masih. Sanhedrin kemudian mempersuasi otoritas Kekaisaran Romawi, yang memerintah kawasan itu sebagai Provinsi Iudaea, untuk menjatuhiNya hukuman mati; yang oleh karena itu, Dia dicambuk, dipukul, dan disalibkan. Sengsara Kristus diriwayatkan kembali dalam Injil-Injil, menuturkan kejadian-kejadian pada hari Jumat Agung (dimulai pada saat yang sekarang diaanggap sebagai waktu petang hari Kamis), yang berlangsung hingga hari Paskah, tatkala, menurut Kitab Perjanjian Baru, Yesus bangkit dari kematian dan menampakkan diri kepada murid-muridNya. Menurut perhitungannya sendiri, Gereja dimulai pada hari pertama Pentakosta ketika Roh Kudus turun ke atas para rasul dan para murid di dalam Ruang Atas.

Sebelumnya Yesus telah mengatakan bahwa Dia akan mempercayakan kepada Simon Petrus kunci-kunci Kerajaan Surga setelah menyebutnya diilhami oleh Allah Bapa bahwa di atas "batu karang" (Bahasa Latin : Petrus, Bahasa Yunani Petros, Bahasa Aram Kefa) Petrus, Yesus akam mendirikan GerejaNya. Simon Peter disebut-sebut lagi dalam konteks Injil Yohanes, pasal 21 dengan perintah-perintah lisan eksplisit untuk "Gembalakanlah domba-dombaKu", "Gembalakanlah domba-dombaKu", dan "Gembalakanlah domba-dombaKu" pada ayat 15 sampai 17, sebagai berikut:

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu." 16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu." 17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-dombaKu.

Berdasarkan ayat-ayat Kitab Suci inilah Gereja Katolik percaya bahwa Paus adalah penerus Santo Petrus dan pimpinan tunggal dari segenap Gereja di atas bumi. Doktrin-doktrin otoritas kepausan dan Primasi Pontif Romawi terus menjadi sumber kontroversi antara Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Kristiani lainnya.

Kekaisaran Romawi (sekitar tahun 1 — 312)
Yesus Kristus wafat di salib
  • Sekitar 1: Kelahiran Yesus. Menurut Injil Lukas, kelahiranNya berlangsung di Betlehem pada masa pemerintahan Raja Herodes Agung dari Yudea dan Kaisar Romawi Augustus, dan bahwa dia adalah putera dari Perawan Maria, yang mengandung oleh kuasa Roh Kudus. Umat Kristiani menganggapNya sebagai inkarnasi ilahi Putera Allah.
Sekalipun perhitungan yang dilakukan Dionysius Exiguus menentukan kelahiran Yesus pada pada tahun yang disebut sebagai 1 Masehi, sejarah menempatkan kelahiranNya pada waktu antara tahun 6 dan 4 SM.
  • Sekitar 27: Yesus dibaptis, dimulainya pelayanan, dan dipilihnya para rasul. Injil Lukas mengindikasikan bahwa Kristus dibaptis pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Tiberius yakni tahun 27 Masehi (Lukas 3:1,21,22). Injil-Injil umat Kristiani sangat menonjolkan Petrus sebagai pimpinan dan juru bicara para rasul Yesus dengan seringnya disebutkan namanya dalam Injil-Injil. Petrus, dan putera-putera Zebedeus, Yakobus dan Yohanes, merupakan lingkaran dalam dari para rasul Yesus karena menyaksikan peristiwa-peristiwa penting tertentu dari kehidupan Yesus. Dakwah-dakwah utama Yesus, seperti Khotbah di Bukit. Perbuatan-perbuatan mukjizat, seperti membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang, berjalan di atas air, dst.
  • Sekitar 33: Petrus menyatakan dan para pengikut lainnya percaya bahwa Yesus dari Nazaret adalah Al-Masih bangsa Yahudi yang dijanjikan Yahweh menurut kitab-kitab suci Yahudi dan ramalan-ramalan para nabi Ibrani. Masuk ke Yerusalem, dimulainya sengsara Kristus. Yesus dari Nazaret disalibkan di Yerusalem di bawah kuasa Pontius Pilatus, procurator Yudea pada masa pemerintahan Tiberius dan Herodes Antipas, setelah Sandhedrin, di bawah pimpinan Imam Besar Kayafas, menuduh Yesus melakukan hujat. Akan tetapi Dia disalibkan oleh bangsa Romawi, atas dakwaan kejahatan politik yakni perbuatan makar dan pemberontakan seperti yang tertulis pada titulus di atas salib yang menunjukkan kejahatan yang diperbuatNya yakni: "Yesus dari Nazaret, Raja orang Yahudi". Menurut para pengikutNya, tiga hari kemudian, "Allah membangkitkanNya dari antara orang mati"[2], atau, seperti yang juga mereka katakan, Dia "sudah bangkit."[3] Empat puluh hari setekah kebangkitanNya, Yesus naik ke surga, Injil-Injil Kristiani meriwayatkan bahwa Yesus memberi petunjuk kepada para muridNya bahwa: "Segala kuasa telah diberikan kepadaKu di surga dan di atas bumi. Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Putera dab Roh Kudus, ajarilah mereka untuk melakukan semua yang telah kuperintahkan kepadamu; dan lihatlah, Aku menyertaimu, bahkan sampai akhr zaman." (Matius 28:18-20). Sepuluh hari kemudian (Pentakosta) Petrus memberikan khotbah perdananya dan 3.000 orang memberi diri untuk dibaptis. Sejak saat itu, ajaran-ajaran Yesus menyebar ke seluruh dan ke luar batas Kekaisaran Romawi sehingga membentuk Gereja-Gereja yang dipimpin oleh para Rasul. Tradisi Kristiani mencatat bahwa Gereja Kristiani di Roma didirikan oleh Santo Petrus bersama Santo Paulus, dan bahwa Petrus adalah uskupnya yang pertama.
  • Sekitar 34: St. Stefanus, seorang diakon dan syuhada Kristiani yang pertama, dirajam sampai mati di Yerusalem.
  • Sekitar 50: Konsili Yerusalem
  • Sekitar 52: Kedatangan St. Thomas Rasul di India menurut tradisi.
  • Sekitar 64: Penindasan atas umat Kristiani dimulai oleh Kaisar Nero setelah Kebakaran besar di Roma. Penindasan berlanjut sampai tahun 313 Masehi.
  • Sekitar 64-67?: Wafatnya St. Petrus dan St. Paulus di Roma.
  • Sekitar 70: Kejatuhan Yerusalem dan penghancuram Bait Suci.
  • Sekitar 72: Kesyahidan St. Thomas Rasul di Mylapore.
  • Sekitar 96: Tahun yang menurut tradisi ditulisnya Epistola Klemens yang pertama yang dikaitkan dengan Paus Klemens I yang dialamatkan kepada Gereja di Korintus.
  • Sekitar 100: St. Yohanes, yang tersisa dari ke-12 Rasul, wafat di Efesus.[4][5]
  • Sekitar 110: Ignatius dari Antiokhia menggunakan istilah Gereja Katolik dalam sepucuk suratnya kepada Gereja di Smyrna, salah satu dari surat-surat yang otentisitasnya tak diragukan yang dikaitkan dengannya. Dalam surat ini dan surat-surat lainnya dia menekankan pentingnya para uskup dalam Gereja dan berbicara keras mengenai bidaah.
  • Sekitar 150: Naskah-naskah Alkitab terjemahan Bahasa Latin (Vetus Latina) dari Alkitab dalam bahasa Yunani beredar di kalangan umat Kristiani yang bukan pengguna Bahasa Yunani.
  • Sekitar 155: Ajaran-ajaran Marcion, gnostik Valentinus dan pentakostal kaum Montanis menimbulkan memecah-belah komunitas Romawi. Penindasan atas umat Kristiani di Kekaisaran Romawi terus berlanjut.
  • Sekitar 180: Adversus Haereses karya Irenaeus makin memperjelas konsep "bidaah."
  • Sekitar 195: Paus Viktor I, Paus pertama yang berasal dari Afrika, mengekskomunikasi kaum Kuartodesiman dalam suatu Kontroversi Paskah. Beberapa pihak berpendapat bahwa mungkin dialah paus pertama yang merayakan misa dalam Bahasa Latin bukannya Bahasa Yunani.[6]
  • Sekitar 200: Tertullianus, pujangga Latin Kristiani pertama, yang melahirkan istilah-istilah Latin mengenai konsep-konsep Kristiani seperti "Trinitas", "Tres Personae", "Una Substantia", "Sacramentum"
  • 20 Januari 250: Kaisar Decius memulakan penindasan besar-besaran atas umat Kristiani di Roma. Paus Fabianus wafat sebagai syuhada. Sesudah itu kontroversi Donatis mengenai penerimaan kembali orang-orang murtad meresahkan banyak orang di Afrika Utara.
  • Sekitar 250: Paus Fabianus dikatakan telah mengutus tujuh orang uskup dari Roma ke Galia untuk memberitakan Injil: Gatianus ke Tours, Trofimus ke Arles, Paulus ke Narbonne, Saturninus ke Toulouse, Denis ke Paris, Austromonius ke Clermont, dan Martialus ke Limoges.
  • 28 Oktober 312: Kaisar Konstantinus memimpin pasukan Kekaisaran Romawi meraih kemenangan dalam Pertempuran Pons Milvius. Menurut tradisi, pada malam menjelang pertempuran itu, Konstantinus mendapat sebuah penglihatan bahwa dia akan meraih kemenangan jika dia bertempur di bawah lambang Kristus; oleh karena itu, para prajuritnya menerakan pada perisai-perisai mereka tanda Khi-Rho yang terdiri atas dua huruf pertama dari kata Yunani untuk "Kristus" (ΧΡΙΣΤΌΣ). Setelah memenangi pertempuran itu, Konstantinus melegalkan kekristenan. Dia sendiri tidak dibaptis sampai menjelang ajalnya.

Kekaisaran Romawi Akhir (313 — 476)
  • 313: Maklumat Milan menyatakan Kekaisaran Romawi netral terhadap pandangan-pandangan keagamaan, keluarnya maklumat ini mengakhiri penindasan atas umat Kristiani.
  • 318: Arius dikutuk dan diekskomunikasi oleh sebuah konsili yang diselenggarakan oleh Aleksander, Uskup Aleksandria.[7]
  • 321: Dengan menganugerahkan hak kepada Gereja untuk memiliki properti, Konstantinus menyumbangkan istana Laterani kepada Paus Miltiades. Basilika Lateran (Basilika Penebus Kita) menjadi tahta keuskupan dari Uskup Roma.
  • 3 November 324: Konstantinus meletakkan dasar ibukota baru Kekaisaran Romawi di Bizantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
  • 325: Kontroversi Arian pecah di Aleksandria, menimbulkan kekerasan dan perpecahan besar-besaran di kalangan umat Kristiani.
  • 20 Mei 325[8][9]: konsili Ekumenis Nicaea Pertama, diselenggarakan untuk menanggapi kontroversi Arian, menghasilkan Kredo Nicea, menyatakan keyakinan umat Kristiani Trinitarian ortodoks akan Tritunggal Maha Kudus. Format Kredo Nicea telah melalui kontroversi sehubungan dengan Klausa Filioque namun masih digunakan Gereja Katolik sampai sekarang.
  • 18 November 326: Paus Silvester I mengkonsekrasi Basilika Santo Petrus yang dibangun oleh Konstantinus Agung di atas makam Rasul Petrus.
  • 11 Mei 330: Konstantinopel diresmikan. Konstantinus memindahkan ibukota Kekaisaran Romawi ke Bizantium, dan memberinya nama baru Roma Baru.
  • 22 Mei 337: Konstantinus Agung mangkat. Dibaptis menjadi Kristen menjelang akhir hayatnya.
  • 360: Julianus si murtad menjadi Kaisar Romawi non-Kristiani terakhir.
  • 27 Februari 380: Kaisar Theodosius mengeluarkan sebuah maklumat, De Fide Catolica, di Tesalonika, dipublikasikan di Konstantinopel, menyatakan kekristenan Katolik sebagai Agama negara Kekaisaran Romawi.[10][11][12]
  • 24 November 380: Kaisar Theodosius I dibaptis.
  • 381: Konsili ekumenis Konstantinopel Pertama.
  • 382: Konsili Roma di bawah kepemimpinan Paus Damasus I menetapkan Kanon Alkitab, mendaftarkan kita-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diterima. Kitab-kitab lainnya tidak dianggap sebagai Kitab Suci. Lihat pula Kanon Alkitab.
  • 391: Dekrit Kaisar Theodosius mengharamkan sebagian besar ritual Pagan yang masih dipraktikkan di Roma, dengan demikian mendorong sebagian besar populasi untuk berpindah keyakinan ke Agama Kristen.
  • 400: Vulgata karya Hieronimus, terjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Latin, diterbitkan. Vulgata merupakan seuah kompilasi kitab-kitab Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang sangat berpengaruh dan yang menjadi dasar bagi Alkitab yang dikenal saat ini.
  • 404: Rahib Telemakhus menerobos ke tengah-tengah sebuah arena guna mencoba melerai dua gladiator; dia dibunuh oleh massa. Petunjukan gladiator dihapuskan oleh Kaisar Honorius.
  • 24 Agustus 410: Penjarahan Roma. Alarik dan pasukan Visigothnya menerjang masuk melalui Gerbang Porta Salaria di Timur-Laut Kota Roma.
  • 431: Konsili Efesus menyatakan bahwa Yesus eksis sebagai manusia sekaligus sebagai Allah, menjernihkan statusnya dalam Tritunggal Maha Kudus. Makna Kredo Nicea juga dinyatakan sebagai naskah suci permanen dari Gereja.
  • 8 Oktober 451: Konsili Khalsedon dibuka.
  • 1 November 451: Konsili Khalsedon, konsili ekumenis keempat, ditutup. Dikeluarkannya Kredo Kalsedonia, yang menyatakan kembali Yesus sebagai Allah Sejati dan Manusia Sejati dan dogma Perawan Maria sebagai Bunda Allah. Konsili ini mengekskomunikasi Eutikius, dan menimbulkan skisma dengan Ortodoksi Oriental.
  • 452: Paus Leo I (Leo Agung) menemui Attila Hun, Si Cambuk Allah, dan mengurungkan niatnya menjarah Roma.
  • 455: Penjarahan Roma oleh Bangsa Vandal. Rampasan perang dari Bait Suci Yerusalem yang sebelumnya direbut oleh Titus diduga turut dibawa ke Kartago.
  • 4 September 476: Kaisar Romulus Augustus dipecat di Roma, ditandai oleh banyak orang sebagai keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat. Fokus Gereja awal beralih ke perluasan di Kekaisaran Romawi Timur, yang dikenal pula sebagai Kekaisaran Bizantium, dengan ibukotanya di Konstantinopel. Pada akhirnya Gereja terpecah menjadi kekristenan Ortodoks dan Katolisisme pada abad ke-11.

Kekaisaran Bizantium Awal dan Awal Abad Pertengahan (477 — 799)
  • 480: Santo Benediktus mulai menyusun peraturan Monastik, menetapkan regulasi-regulasi untuk pendirian biara-biara.
  • 496: Clovis I Raja pagan Bangsa Frank, menjadi penganut iman Katolik.
  • 502: Paus Symnakus menetapkan aturan bahwa umat awam selanjutnya tidak lagi memberi suara dalam pemilihan Paus dan hanya klerus tingkat tinggi saja yang dapat menjadi calon paus.
  • 529: Codex Justinianus dirampungkan. Bagian pertama dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil).
  • 2 Januari 533: Merkurius menjadi Paus Yohanes II. Dia adalah paus pertama yang menggunakan nama pemerintahan. Yohanes II mendapatkan hadiah-hadiah berharga sekaligus sebuah pernyataan iman ortodoks dari Kaisar Bizantium Justinianus.
  • 533: Digesta, atau Pandectae, dikeluarkan; bagian kedua dari Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil). Institutiones, bagian ketiga Corpus Iuris Civilis (Batang Tubuh Hukum Sipil) mulai diberlakukan.
  • 536: Belisarius merebut kembali Roma.
  • 553: Konsili Konstantinopel II mengutuk kekeliruan-kekeliruan Origenes, Tiga Bab, dan meneguhkan keempat konsili umum pertama.
  • 590: Paus Gregorius Agung Memperbaharui struktur dan administrasi gerejawi dan menetapkan Kidung Gregorian.
  • 596: Santo Agustinus dari Canterbury diutus oleh Paus Gregorius untuk menginjili Bangsa Inggris yang pagan.
  • 638: Yerusalem dan Syria yang dikuasai umat Kristiani ditaklukkan oleh kaum Muslim.
  • 642: Mesir jatuh ke tangan kaum Muslim, diikuti seluruh Afrika Utara.
  • 664: Sinode Whitby mempersatukan Gereja Seltik di Inggris dengan Gereja Katolik.
  • 680: Konsili Konstantinopel III mengakhiri Monothelitisme.
  • 685: Kaum Maronit menggunakan kekuasaan dan pengaruh mereka untuk memilih Yohanes Maron, yang berasal dari kaum mereka, sebagai Patriark Antiokhia dan Seluruh Timur. Yohanes mendapatkan persetujuan dari Paus Sergius I, dan menjadi Patriark Maronit yang pertama.
  • 698: Santo Willibrordus ditugaskan oleh Paus Sergius I sebagai uskup bagi Bangsa Frisia (Belanda). Willibrordus membangun sebuah gereja di Utrecht.
  • 711: Pasukan Muslim menginvasi Spanyol.
  • 718: Santo Bonifasius, seorang warga Inggris, ditugaskan oleh Paus Gregorius II untuk menginjili Bangsa Jerman.
  • 726: Ikonoklasme pecah di Kekaisaran Timur. Perusakan gambar-gambar berlanjut hingga 843.
  • 732: Gerak maju kaum Muslim ke Eropa Barat dihadang oleh Charles Martel di Poitiers, Perancis.
  • 751: Bangsa Lombardia menghapuskan Eksarkat Ravenna secara efektif mengenyahkan sisa-sisa kekuasaan Bizantium di Italia tengah dan Roma.
  • 756: Para paus dianugerahi independensi pemerintahan atas Roma oleh Raja Pepin si Pendek dari Bangsa Frank, dalam Donasi Pepin. Lahirnya Negara-negara Kepausan.
  • 787: Konsili Ekumenis Nicea kedua menghentikan Ikonoklasme.
  • 793: Penjarahan biara Lindisfarne menandai dimulainya serbuan Bangsa Viking ke Eropa Kristen.

Kekaisaran Romawi Suci sampai Akhir Abad Pertengahan (800 — 1453)
  • 25 Desember 800: Raja Karel Agung dari Bangsa Frank dimahkotai sebagai Kaisar Romawi Suci di Barat oleh Paus Leo III di Basilika Santo Petrus.
  • 829: Ansgarius memulai karya misi di Swedia dekat Stockholm.
  • 863: Santo Kiril dan Santo Methodius diutus oleh Patriark Konstantinopel untuk menginjili bangsa-bangsa Slavia. Mereka menerjemahkan Alkitab ke dalam Slavonika.
  • 869: Konsili Ekumenis Konstantinopel IV mengutuk Photius. Konsili ini dan konsili-konsili umum berikutnya disangkal oleh Gereja-Gereja Ortodoks Timur.
  • 910: Biara agung Benediktin di Cluny meremajakan monastisisme Barat. Biara-biara menyebar ke wilayah-wilayah terpencil di Eropa Barat.
  • 988: St. Vladimir Agung dibaptis; menjadi Adipati Agung Kiev pertama yang beragama Kristen.
  • 1012: Burchardus dari Worms merampungkan ke-20 jilid Decretum dari Hukum Kanon.
  • 16 Juli 1054: Perpecahan Liturgis, linguistik, dan politis mengakibatkan perpecahan permanen antara Gereja Timur dan Gereja Barat, yang dikenal sebagai Skisma Timur-Barat atau Skisma Akbar. Tiga legatus, Humbertus dari Mourmoutiers, Fredericus dari Lorraine, dan Petrus, Uskup Agung Amalfi, memasuki Katedral Hagia Sophia saat perayaan misa pada Sabtu petang dan meletakkan pada altar selembar Bulla kepausan berisi ekskomunikasi atas Patriark Mikhael I Kerularius. Para legatus bergegas kembali ke Roma dua hari kemudian, meninggalkan kota Konstantinopel yang tak lama lagi dilanda huru-hara.
  • 27 November 1095: Paus Urbanus II menyampaikan khotbah sacrum bellum (perang suci), Perang Salib, untuk membela umat Kristiani Timur, dan para peziarah di Tanah Suci, dalam Konsili Clermont.
  • 1098: Pendirian biara pembaharuan di Citeaux, yang mendorong pertumbuhan ordo Cistercian.
  • 1099: Perebutan kembali Yerusalem oleh para pejuang Perang Salib I.
  • 1123: Konsili Ekumenis Lateran Pertama.
  • 1139: Konsili Ekumenis Lateran Kedua.
  • 1144: Basilika Santo Denis karya Abbot Suger adalah bangunan besar pertama yang dibangun dalam gaya arsitektur Gothik.
  • 1150: Publikasi Decretum Gratiani.
  • 1179: Konsili Ekumenis Lateran Ketiga.
  • 1182: Gereja Maronit menegaskan kembali persekutuannya yang tak terputus dengan Tahta Suci.
  • 2 Oktober 1187: Pengepungan Yerusalem. Pasukan Ayyubi dibawah pimpinan Saladin merebut Yerusalem, mengobarkan Perang Salib III.
  • 8 Januari 1198: Lotario de' Conti di Segni terpilih menjadi Paus Innosentius III. Masa kepausannya dianggap sebagai puncak kekuasaan temporal dari kepausan.
  • 13 April 1204: Penjarahan Konstantinopel oleh para pejuang Perang Salib IV. Permulaan Kekaisaran Latin di Konstantinopel.
  • 1205: Santo Fransiskus dari Assisi menjadi seorang pertapa, mendirikan ordo kerahiban Fransiskan.
  • 11 November 1215: Konsili Ekumenis Lateran Keempat dibuka oleh Paus Innosentius III.
  • November 30, 1215: Konsili Ekumenis Lateran Keempat ditutup oleh Paus Innosentius III. Tujuh puluh dekrit disetujui, salah satunya adalah definisi transubstansiasi.
  • 1229: Inkuisisi dibentuk sebagai tanggapan terhadap bidaah Cathar, dalam Konsili Toulouse.
  • 1231: Akta pendirian Universitas Paris dikeluarkan oleh Paus Gregorius IX.
  • 1241: Mangkatnya Ogadai Khan, Khan Agung bangsa Mongol, menghentikan gerak maju bangsa Mongol ke Eropa sesudah kemenangan yang mereka raih dengan mudah dalam Pertempuran Liegnitz (sekarang di Polandia) dan Pertempuran Mohi (sekarang di Hungaria) melawan gabungan serdadu Kristen.
  • 1245: Konsili Ekumenis Lyons Pertama. Mengucilkan dan memecat Kaisar Frederick II.
  • 1274: Konsili Ekumenis Lyons Kedua. Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks bersatu kembali untuk sementara waktu.
  • 1295: Marco Polo tiba di kampung halamannya Venesia.
  • February 22, 1300: Paus Bonifasius VIII mengeluarkan Bulla "Antiquorum fida relatio"; perayaan Tahun Suci Yubileum yang pertama kali tercatat.
  • 18 November 1302: Paus Bonifasius VIII mengeluarkan Bulla Kepausan Unam sanctam.
  • 1305: Pengaruh Perancis mengakibatkan Paus pindah dari Roma ke Avignon.
  • 12 Agustus 1308: Paus Klemens V mengeluarkan Bulla Regnans in coelis menyeru diselenggarakannya sebuah konsili umum pada 1 Oktober 1310, di Vienne, Perancis dengan tujuan "melakukan pemeriksaan sehubungan dengan Ordo Ksatria Templar, baik atas para anggota perorangan maupun tanah-tanahnya, dan sehubungan pula dengan hal-hal lain yang terkait dengan iman Katolik, Tanah Suci, dan perbaikan Gereja dan aparat gerejawi".
  • 17 - 20 Agustus 1308: Para pinpinan Ksatria Templar diampuni secara rahasia oleh Paus Klemens V seusai diperiksa oleh para agen kepausan untuk memverifikasi klaim-klaim yang dituduhkan terhadap mereka di kastil Chinon di Keuskupan Tours.
  • 16 Oktober 1311: Sesi formal pertama dari Komsili Ekumenis Vienne dimulai di bawah kepemimpinan Paus Klemens V.
  • 22 Maret 1312: Klemens V mengeluarkan Bulla Vox in excelsis membubarkan Ksatria Templar.
  • 6 Mei 1312: Konsili Ekumenis Vienne ditutup pada sesi formal ketiga.
  • 26 Mei 1328: William dari Ockham melarikan diri dari Avignon. Kelak dia dikucilkan oleh Paus Yohanes XXII, yang dituding Ockham sebagai bidaah.
  • 1370: Santa Katerina dari Siena mengimbau Paus untuk kembali ke Roma.
  • 1378: Anti-paus Klemens VII (Avignon) dipilih sebagai tandingan terhadap Paus Urbanus VI (Roma) menimbulkan Skisma Barat.
  • 1387: Bangsa Lithuania menjadi bangsa terakhir di Eropa yang menganut iman Katolik.
  • 1440: Johannes Gutenberg merampungkan mesin cetak kayunya yang menggunakan logam yang dapat dipindah-pindahkan merevolusi penyebaran pengetahuan dengan cara reproduksi yang lebih murah dan lebih cepat. Hasilnya adalah produksi Alkitab dan buku-buku lainnya dalam jumlah banyak.
  • 29 Mei 1453: Jatuhnya Konstantinopel.

Abad Pencerahan (1454 — 1632)
  • 1492: Christophorus Columbus menemukan Dunia Baru.
  • 1493: Dengan Inter caetera, Paus Alexander VI menganugerahkan hak-hak kolonial tunggal atas sebagian besar Dunia Baru kepada Spanyol.
  • 22 Januari 1506: Kaspar von Silenen dan kontingen pertama dari para serdadu bayaran Swiss memasuki Vatikan pada masa pemerintahan Paus Julius II. Tanggal ini adalah tanggal tradisional berdirinya Garda Swiss.
  • 18 April 1506: Paus Julius II melakukan peletakan batu pertama dari Basilika St. Petrus yang baru.
  • 1508: Michaelangelo mulai melukisi langit-langit Kapela Sistina.
  • 31 Oktober 1517: Martin Luther mengajukan 95 Thesisnya, memprotes penjualan indulgensi.
  • 1516: Santo Sir Thomas More menerbitkan "Utopia" dalam Bahasa Latin.
  • 1519: Penaklukan Spanyol atas Mexico oleh Hernando Cortes.
  • 3 Januari 1521: Martin Luther akhirnya diekskomunikasikan oleh Paus Leo X dalam bulla Decet Romanum Pontificem.
  • 1521: Pembaptisan umat katolik perdana di Filipina, bangsa Kristiani pertama di Asia Tenggara. Peristiwa ini diperingati dengan perayaan Santo Niño de Cebú.
  • 17 Oktober 1521: Paus Leo X menganugerahkan gelar Fidei Defensor bagi Raja Henry VIII dari Inggris karena pembelaannya atas ketujuk sakramen dan supremasi paus dalam Assertio Septem Sacramentorum terhadap Protestantisme.
  • 6 Mei 1527: Penjarahan Roma.
  • 1531: Bunda Maria Guadalupe menampakkan diri kepada Juan Diego di Mexico.
  • 16 November 1532: Francisco Pizarro mengalahkan Atahualpa. Penaklukan Kekaisaran Bangsa Inka.
  • 1534: Kepala dan seluruh warga Kampung Mamuya di Maluku Utara memeluk iman Katolik.
  • 15 Agustus 1534: Santo Ignatius Loyola dan lima orang lainnya, termasuk Fransiskus Xaverius bertemu di Montmartre di luar Paris untuk mendirikan Ordo misionaris Serikat Yesus.
  • 30 Oktober 1534: Parlemen Inggris menyetujui Act of Supremacy yang menjadikan Raja Inggris sebagai Kepala Tertinggi Gereja Inggris. Skisma Anglikan dengan Roma.
  • 1535: Michaelangelo mulai melukis Pengadilan Terakhir dalam Kapela Sistina.
  • 1536 Sampai 1540: Dissolusi biara-biara di Inggris, Wales dan Irlandia.
  • 17 Desember 1538: Paus Paulus III mengekskomunikasikan Raja Henry VIII dari Inggris.
  • 1540: Paus Paulus III mengukuhkan Ordo Serikat Yesus.
  • 1543: Karya tulis lengkap dari teori heliosentris Kopernikus dengan judul, Perihal Revolusi Bola-Bola Langit (De Revolutionibus Orbium Coelestium) diterbitkan. Dianggap sebagai awal revolusi ilmu pengetahuan.
  • 13 Desember 1545: Konsili Trente diselenggarakan pada masa kepausan Paulus III, untuk mempersiapkan tanggapan Katolik atas reformasi protestan. Peraturan-peraturan yang dihasilkannya menjadi pedoman umat Katolik selama sekurang-kurangnya tiga abad.
  • 1546 Sampai 1547: Santo Fransiskus Xaverius mengunjungi dan membaptis beberapa warga Ambon, Saparua, dan Ternate.
  • 4 Desember 1563: Konsili Trente ditutup. Dekrit-dekrit dikukuhkan pada 26 Januar 1564, oleh Pius IV dalam Bulla "Benedictus Deus".
  • 1568: St. Yohanes Krisostomus, St. Basil, St. Gregorius Nazianzus, St. Athanasius dan St. Thomas Aquinas dijadikan para Doktor Gereja.
  • 14 Juli 1570: Paus St. Pius V mengeluarkan Konstitusi Apostolik mengenai Misa Tridentina, Quo Primum.
  • 7 Oktober 1571: Armada Kristiani dari Liga Kudus mengalahkan kaum Turki Ottoman dalam Pertempuran Lepanto.
  • 1577: Teresa dari Avila menulis El Castillo Interior, salah satu dari karya-karya tulis klasik dari mistisisme Katolik.
  • 24 Februari 1582: Paus Gregorius XIII mengeluarkan Bulla Inter gravissimas yang mereformasi Kalender Julian.
  • 4 Oktober 1582: Kalender Gregorian pertama kalinya diadopsi oleh Italia, Spanyol, dan Portugal. Sesudah tanggal 4 Oktober adalah tanggal 15 Oktober - sepuluh hari dihilangkan.
  • 28 September 1586: Domenico Fontana berhasil menyelesaikan pemugaran Obelisk Vatikan di tempatnya sekarang di alun-alun St. Petrus. Dipuji sebagai sebuah pencapaian teknis pada masa itu.
  • 1593: Robert Bellarmine merampungkan karyanya Disputationes de controversiis christianae fidei.
  • 1598: Peranan Paus dalam Perdamaian Vervins.
  • 1600: Paus Klemens VIII mengesahkan pemanfaatan kopi meskipun ada petisi yang diajukan para imam untuk melarang minuman Muslim yang mereka sebut "minuman iblis". Sri Paus mencoba secangkir dan menyatakannya "sungguh lezat sehingga sayang sekali untuk membiarkan orang-orang kafir memanfaatkannya secara eksklusif. Kita perlu mencurangi Setan dengan cara membaptisnya."[13]
  • 1614: Tokugawa Ieyasu melarang kekristenan di Jepang.
  • 1619 Sampai 1799: VOC berkuasa di Nusantara, Agama Katolik dilarang. Imam-imam Katolik diusir, dan umat Katolik pribumi diprotestankan.
  • 19 April 1622: Paus Gregorius XV menjadikan Armand Jean du Plessis de Richelieu sebagai kardinal atas nominasi Raja Louis XIII — menjadi Kardinal Richelieu. Pengaruh dan kebijakan-kebijakannya sangat memengaruhi perkembangan seni, budaya, politik, agama, dan perang di Eropa.
  • 18 November 1626: Paus Urbanus VIII dengan khidmat meresmikan Basilika St. Petrus yang baru 1.300 tahun sesudah basilika pertama yang dibangun oleh Konstantinus dikonsekrasi oleh Paus Silvester I.

Abad Akal-Budi (1633 — 1800)
  • 1633: Galileo diadili.
  • 1638: Pemberontakan Shimabara mengakibatkan meningkatnya penindasan atas umat Katolik, dan semua umat Kristiani di Jepang.
  • 12 September 1683: Pertempuran Wina. Kemenangan penentu bagi bala tentara Liga Suci, pimpinan Raja Yohanes III Sobieski dari Polandia, atas kaum Turki Ottoman, pimpinan Wazir Agung Merzifonlu Kara Mustafa Pasha.
  • 1653: Sumpah Salib Coonan diikrarkan oleh sekelompok Umat Kristiani Santo Tomas menentang Bangsa Portugis.
  • 1685: Louis XIV mengeluarkan Maklumat Nantes dengan harapan dapat merebut hati paus.
  • 1691: Paus Innosentius XII mengeluarkan pernyataan menentang nepotisme dan simoni.
  • 1713: Ensiklikal Unigenitus mengutuk Jansenisme.
  • 1715: Paus Klemens XI mengeluarkan ketetapan yang menentang pihak Yesuit dalam perkara Kontroversi Ritus-Ritus Cina.
  • 1721: Kaisar Kangxi melarang misi Kristiani di Cina.
  • 28 April 1738: Paus Klemens XII mengeluarkan bulla In Eminenti yang melarang umat Katolik untuk mengikuti, membantu, bergaul atau memberi bantuan dalam bentuk dan cara apa pun kepada organisasi-organisasi Freemasonry dan Freemason dengan ancaman ekskomunikasi.
  • 1738: Ordo Suster-Suster Caritas Montreal didirikan.
  • 1769: Ordo Passionis dianugerahi hak-hak penuh oleh Paus Klemens XIV.
  • 1769: Junípero Serra mendirikan Misi San Diego de Alcala, misi Spanyol pertama di California.
  • 1773: Pembubaran Yesuit.
  • 1789: John Carroll menjadi Uskup Baltimore, uskup pertama di Amerika Serikat.
  • 1793: Revolusi Perancis melembagakan standar-standar anti-klerus.
  • 1798: Paus Pius VI ditawan.

Abad ke-19
  • 16 Juli 1802: Konkordat Perancis tahun 1801. Gereja Katolik terbentuk kembali di Perancis.
  • 2 Desember 1804: Napoleon memahkotai diri sendiri sebagai Kaisar Perancis di Katedral Notre Dame, Paris, di hadapan Paus Pius VII.
  • 8 Mei 1807: Raja Louis Napoleon memberikan persetujuan atas pendirian Perfektur Apostolik Hindia Belanda di Batavia.
  • 1847: Patriark Latin Yerusalem mulai bertempat tinggal di Yerusalem.
  • 1850: Keuskupan Agung Westminster dan dua belas keuskupan lainnya didirikan, dan dengan demikian terbentuk kembali hirarki Katolik di Kerajaan Inggris.
  • 1852: Konsili Penuh Baltimore yang pertama diselenggarakan di Amerika Serikat.
  • 8 Desember 1869: Paus Pius IX membuka Konsili Ekumenis Vatikan Pertama.
  • 18 Juli 1870 : Konstitusi Dogmatis Gereja Kristus dari sesi keempat Konsili Vatikan I, "Pastor Aeternus", mengeluarkan dogma Infalibilitas kepausan di antara isu-isu lainnya sebelum jatuhnya kota Roma dalam dalam Perang Franco-Prussia yang mengakibatkan konsili ini berakhir secara perematur dan mengakhiri keberadaan Negara-negara Kepausan. Kontroversi perihal beberapa isu mengakibatkan terbentuknya Gereja Katolik Lama. Konsili ini belum ditutup secara resmi sampai pada tahun 1960 oleh Paus Yohanes XXIII dalam rangka persiapan Konsili Vatikan Kedua.
  • 15 Mei 1891: Paus Leo XIII mengeluarkan ensiklikal Rerum Novarum (terjemahan: Hal-Hal Baru).
  • 30 November 1894: Paus Leo XIII mempublikasikan Surat Apostolik Orientalium Dignitas (Mengenai Gereja-Gereja Timur) yang menjaga arti penting dan keberlangsungan tradisi-tradisi Timur bagi Gereja secara keseluruhan.
  • 1898 - Secondo Pia mengambil foto-foto pertama dari Kain Kafan Turin.

Abad ke-20
  • 15 Desember 1904: 178 warga Kalibawang dibaptis oleh Romo Van Lith, SJ, lokasi pembaptisan kini menjadi tempat ziarah Sendangsono.
  • 1926: Fransiskus Xaverius Satiman ditahbiskan menjadi imam pribumi pertama di Hindia Belanda.
  • 2 Oktober 1928: Santo Josemaría Escrivá mendirikan Opus Dei, sebuah organisasi sedunia yang beranggotakan umat awam Gereja Katolik.
  • 11 Februari 1929: Perjanjian Lateran ditandatangani oleh Benito Mussolini dan Kardinal Gasparri menetapkan Kota Vatikan sebagai negara merdeka dan menyelesaikan masalah perebutan hak atas kota Roma antara Italia dan Tahta Suci sejak pengambilalihan Negara Kepausan pada tahun 1870.
  • 12 Februari 1931: Radio Vatikan diresmikan. Dibangun oleh Guglielmo Marconi dan diresmikan oleh Paus Pius XI. Siaran perdananya dalam kode Morse berbunyi: In nomine Domini, amen.
  • 20 Juli 1933: Konkordat antara Tahta Suci dan Pemerintah Jerman ditandatangani oleh Eugenio Kardinal Pacelli dan Franz von Papen, masing-masing mewakili Paus Pius XI dan Presiden Paul von Hindenburg.
  • 1 September 1939: Jerman menginvasi Polandia. Permulaan Perang Dunia kedua. Vatikan menyatakan sikap netral guna menghindari keterlibatan dalam konflik dan juga untuk menghindari pendudukan oleh militer Italia.
  • 1940: Albertus Soegijapranata ditahbiskan menjadi uskup pribumi pertama di Hindia Belanda.
  • 1944: Tentara Jerman menduduki Roma. Adolf Hitler menyatakan akan menghormati netralitas Vatikan; akan tetapi beberapa insiden, seperti memberi bantuan kepada personil angkatan udara sekutu yang terluka, nyaris menyebabkan Nazi Jerman menginvasi Vatikan. Roma dibebaskan oleh tentara sekutu hanya beberapa minggu sesudah pendudukan Jerman.
  • 1950: Maria diangkat ke surga dijadikan dogma.
  • 20 Januari 1961: John F. Kennedy diambil sumpahnya sebagai presiden Amerika Serikat yang ke-35. Dia merupakan tokoh katolik pertama dan calon termuda yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
  • 11 Oktober 1962: Paus Yohanes XXIII membuka Konsili Ekumenis Vatikan Kedua. Konsili Ekumenis ke-21 dari Gereja Katolik ini menitikberatkan panggilan universal menuju kekudusan dan membuahkan banyak perubahan dalam praktik, termasuk makin meningkatnya penekanan pada ekumenisme; berkurangnya aturan-aturan penitensi, puasa dan praktik-praktik devosional lainnya; dan memulakan revisi atas peribadatan, yang menjadi makin sederhana dan mudah difahami umat dengan mengizinkan penggunaan bahasa lokal menggantikan Bahasa Latin. Oposisi terhadap perubahan-perubahan yang dihasilkan Konsili ini menimbulkan gerakan Umat Katolik Tradisionalis yang tidak menyetujui perubahan-perubahan atas tata-cara peribadatan yang lama.
  • 7 Desember 1965: Deklarasi Bersama Katolik-Ortodoks oleh Paus Paulus VI dan Patriark Ekumenis Athenagoras I. Ekskomunikasi timbal-balik dari Skisma Akbar tahun 1054 antara Katolik dan Ortodoks ditarik kembali oleh kedua belah pihak.
  • 8 Desember 1965: Paus Paulus VI menutup Konsili Vatikan Kedua.
  • 29 Juni1967: Justinus Darmojuwono dilantik sebagai kardinal Indonesia yang pertama.
  • 1970: Revisi atas Missale Romanum, dikeluarkan setelah introduksi bahasa setempat secara bertahap dalam perayaan Misa.
  • 26 Agustus 1978: Paus Yohanes Paulus I menjadi paus pertama yang menggunakan dua nama kepemimpinan sekaligus. Dia memimpin Gereja hanya selama 33 hari.
  • 16 Oktober 1978: Paus Yohanes Paulus II menjadi paus Polandia pertama dan tokoh non-Italia pertama yang dipilih menjadi paus dalam kurun waktu 450 tahun; berpengaruh atas keruntuhan komunisme di Eropa.
  • 1984: Hari Pemuda Dunia yang pertama yang digagas Paus Yohanes Paulus II dirayakan di Roma. Silih berganti dirayakan di Roma dan sebuah kota lain setiap tahun.
  • 30 Juni 1988: Uskup Agung Marcel Lefebvre dari Sosietas St. Pius X (SSPX), menahbiskan empat pria menjadi uskup di Ecône, Swis tanpa meminta persetujuan paus. Lefebvre dan keempat pria terseut otomatis dijatuhi ekskomunikasi sesuai hukum kanon. Para tradisionalis SSPX sejak saat itu berada dalam status skisma.[14]
  • 31 Desember 1991: Uni Soviet resmi dibubarkan. Gereja yang tertindas muncul kembali dari persembunyian.
  • 1992: Katekismus Gereja Katolik pertama kali dicetak di Perancis.
  • 1994: Ordinatio Sacerdotalis, surat Apostolik berisi larangan atas pentahbisan perempuan menjadi imam, dikeluarkan oleh Paus Yohanes Paulus II.

Abad ke-21
  • 30 April 2000 : Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi St. Faustina dan menentukan Hari Minggu sesudah Paskah sebagai Hari Minggu Belas-Kasih Ilahi dalam Kalender Romawi Umum, yang mulai berlaku sejak tahun 2001.
  • 1 Januari 2001: Abad ke-21 dan milenium baru dimulai. Gereja mengkhidmatkan permulaan milenium Kristiani ketiga dengan memperpanjang sampai ke sebagian tahun 2001, tahun Yubileum yang diperingati Gereja tiap 25-tahun sekali. Khusus untuk tahun 2000, disebut Yubileum Agung.
  • 6 Januari 2001: Yohanes Paulus II mengeluarkan Novo Millennio Ineunte, sebuah program bagi Gereja dalam milenium baru, dalam mana dia menempatkan kekudusan melalui latihan doa sebagai prioritas terpenting dari Gereja Katolik sejalan dengan tujuannya.
  • 18 Januari 2002: Mantan iman John Geoghan didakwa melakukan perundungan seksual terhadap anak-anak dan dijatuhi hukuman penjara 10 tahun, sebagai bagian dari skandal pelecehan seksual. Kasus Geoghan merupakan salah satu dari skandal-skandal terburuk dalam Gereja Katolik di zaman modern.
  • 2 April 2005: Paus Yohanes Paulus II meninggal-dunia pada usia 84 tahun. Pemakamannya disiarkan ke segenap penjuru dunia melalui media modern. Jutaan peziarah Katolik pergi ke Roma untuk memberikan penghormatan terakhir.
  • 19 April 2005: Joseph Kardinal Ratzinger asal Jerman terpilih oleh Dewan Kardinal sebagai Paus Benediktus XVI, dan menjadi paus pertama yang terpilih pada abad ke-21 dan pada milenium ke-3.
  • 18 Agustus 2005: Paus Benediktus XVI berkunjung ke Cologne, Jerman, kunjungan pertamanya di luar Italia. Melanjutkan Hari Pemuda Dunia yang dimulai oleh pendahulunya.
  • 12 September 2006: Paus Benediktus XVI memberikan ceramah "Iman, Akal Budi serta Kenangan dan Renungan Universitas" di University of Regensburg. Mengutip Kaisar Manuel II Paleologus: "Tunjukkan padaku hal baru yang dibawa Muhammad, dan hal-hal yang akan kau dapati hanyalah keburukan dan ketidakmanusiawian, seperti perintah untuk menyiarkan dengan pedang iman yang dikhotbahkannya." dalam sebagian kecil dari ceramahnya mengenai iman dan akal budi, irasionalitas dari kekerasan, dan program de-helenisasi membangkitkan reasksi-reaksi keras dan mematikan dari umat muslim di seluruh dunia.[15][16][17][18][19]
  • 7 Juli 2007: Motu proprio Summorum Pontificum dikeluarkan oleh Paus Benediktus XVI yang secara eksplisit memperbolehkan Missale Romanum tahun 1962 sebagai bentuk luar-biasa dari Ritus Romawi. Harapan akan pemulihan skisma antara SSPX dan Gereja Katolik tersirat dalam surat lampiran pada motu proprio tersebut. (Berbagai Sumber)

KAWANUA / KATUARI MINAHASA

(Cerita Taranak dan Walak Minahasa)

Map of the Minahasa 1873
Map of the Minahasa 1873
Dalam bahasa Minahasa Kawanua sering di artikan sebagai penduduk negeri atau wanua-wanua yang bersatu atau "Mina-Esa" (Orang Minahasa). Kata Kawanua telah diyakini berasal dari kata Wanua. Karena kata Wanua dalam bahasa Melayu Tua (Proto Melayu), diartikan sebagai wilayah pemukiman. Mungkin karena beberapa ribu tahun yang lalu, bangsa Melayu tua telah tersebar di seluruh wilayah Asia Tenggara hingga ke kepulauan pasifik. Setelah mengalami perkembangan sejarah yang cukup panjang, maka pengertian kata Wanua juga mengalami perkembangan. Tadinya kata Wanua diartikan sebagai wilayah pemukiman, kini berkembang menjadi desa, negeri bahkan dapat diartikan sebagai negara. Sementara dalam bahasa Minahasa, kata Wanua diartikan sebagai negeri atau desa.

ASAL USUL NAMA TATAARAN

Wanua Tataaran terletak di bawah kaki gunung Tampusu dan Gunung Masarang pada ketinggian + 700 meter dari permukaan laut. Secara Topografi terdiri atas dataran dan perbukitan; dataran dijadikan pemukiman dan persawahan sementara sebagian wilayah pemukiman berada diperbukitan. Kawasan perladangan /perkebunan karena wilayah ini terletak di kaki Gunung Tampusu dan Gunung Masarang.;

Tataaran berasal dari kata “tumaar” (beloven=berjanji) sampai menjadi “tataaran” (de plaats van belofte=tempat terjadi satu perjanjian)


Alkisah pada zaman dulu orang Tondano dan orang Tombulu sepakat untuk menjadikan tempat ini (negerij) sebagai tempat transaksi atau baku-tukar barang (ruilhandel). Tempat melakukan transaksi di danau Tombakar. Orang Tombulu kaya dengan Teling dan hasil hutan ditukar dengan Sera'/ikan hasil tangkapan di Lour/Danau Tondano. Kegiatan ini berlangsung lama Sehingga negeri Tataaran dikenal sebagai Wanua pusat ekonomi dan perdagangan Orang Tombulu dan Orang Toudano, sebelah sendangan bermukim tou Toudano dan sebelah Timu bermukim tou Tombulu. Namun setiap terjadi perselisihan antara Orang Tondano dan Orang Tomohon, maka danau Tombakar adalah tempat untuk bermusyawarah dan "tumaar". Berdasarkan perjanjian ini maka tempat tersebut mendapat nama Tataaran.//

Tona'as Abad Ke-18

 
Tahun 1645 kepala-kepala walak Minahasa, Umbo (Tonsea), Lonta’an (Kakaskasen), Lumi (Tomohon), Taulu (Wenang), Kalangi (Ares), Posuma (Tombariri), Sawij (Jurubahasa), memakai perahu raja Siauw untuk berlayar ke Ternate. Mereka ingin menjalin kerjasama dengan V.O.C Belanda. Orang–orang Minahasa ini jelas bukan golongan Walian mereka adalah kepala-kepala Walak dan Kepala Walak Minahasa adalah dari golongan Tona'as. Perjanjian persahabatan Minahasa dengan Belanda terjadi tahun 1679, ketika itu Minahasa diwakili Supit, Lontoh, dan Paat. Perjanjian persahabatan itu kemudian mengalami beberapa kali perubahan yang akhirnya menempatkan Minahasa sebagai penakluk Belanda. Antara tahun 1700 dan 1800, Belanda sudah berperan sebagai “Tuan Besar” di Minahasa. Mereka mengangkat seorang raja Minahasa dengan jabatan Komandan Kapiten Urbanus Puluwang. selanjutnya dia disebut “Bapa Orang Minahasa”. Dia kemudian mengatur perdagangan beras serta pajak dan memecat Kepala walak antara lain Loho (Tomohon ) Agus Karinda (Negeri Baru). Dia juga menyewa serdadu Kora-Kora Ternate untuk membakar Negeri Atep Kapataran di wilayah pemimpin Tondano, Gerrit Wuisang.

Pada tahun 1801, ada kapal perang yang menembaki benteng Belanda di Manado. Setelah diselidiki ternyata kapal perang tersebut milik Inggris. Mengetahui ada konflik antara belanda dan Inggris maka para Walak Minahasa meminta bantuan Inggris untuk mengusir Belanda. Dalam upaya mengusir Belanda, Gerrit Wuisang membeli senapan, mesiu, dan meriam dari Inggris. Memang orang Tondano sejak tahun 1760 sudah tidak mau lagi hadir dalam pertemuan-pertemuan dengan Belanda di Manado dan sejak residen Dur, orang Tondano paling keras melawan Belanda juga tidak mengindahkan aturan-aturan mengenai pajak, wajib militer, dan sistim perdagangan beras yang dikembangkan pihak Belanda. Ketika Residen Dur digantikan Residen Prediger, maka orang Tondano mulai menyiapkan diri untuk berperang melawan belanda. Dipimpin Tewu (Touliang) dan Ma’alengen (Toulimambot), orang Tondano merasa yakin bahwa pemukiman mereka diatas air di muara tepi danau sulit diserang Belanda, tidak seperti pemukiman walak-walak Minahasa lainnya.

Pada tahun 1806, benteng Moraya di Minawanua mulai diperkuat dengan pertahanan parit di darat dan pasukan dengan kekuatan 2000 perahu di tepi danau. Pemimpin Tondano mengikat perjanjian dengan walak-walak Tombulu, Tonsea, Tontemboan, dan Pasan-Ratahan untuk mengirimkan pasukan dan bahan makanan. Pemimpin walak Minahasa lainnya yang membantu antara lain : Andries Lintong (Likupang), Umboh atau Ombuk dan Rondonuwu (Kalabat) Manopo dan Sambuaga (Tomohon), Gerrit Opatia (Bantik), Poluwakan (Tanawangko), Tuyu (Kawangkoan), Walewangko (Sonder), Keincem (Kiawa), Talumepa (Rumoong), Manampiring (Tombasian), Kalito (Manado), Kalalo (Kakas), Mokolengsang (Ratahan) sementara pemimpin pasukan Tondano pada awal peperangan adalah Kilapog, Sarapung dan Korengkeng.

Bulan Mei 1808, Minahasa sudah melarang Belanda pergi ke pegunungan, tapi pada tangal 6 Oktober, Belanda membawa pasukan besar yang terdiri dari serdadu dari Gorontalo, Sangihe, Tidore, Ternate, Jawa, dan Ambon mendirikan tenda-tenda di Tataaran. Tanggal 23 Oktober, Belanda mulai menembaki benteng Moraya Tondano dengan meriam 6 pond. Namun, tidak mereka sangka bahwa akan ada perlawanan dari pihak Tondano. Bahkan, tenda-tenda Belanda di Tataaran mendapat kejutan setelah pasukan berani mati pimpinan Rumapar, Walalangi, Walintukan dan Rumambi menyerang di tengah malam. Pada bulan November, pimpinan utama Belanda Prediger terluka kepalanya akibat terkena tembakan di Tataaran. Dia kemudian digantikan wakilnya Letnan J. Herder. Perang kemudian bertambah panas yang kemudian ditandai dengan perang darat dan perahu. Pada tahun 1809, pemimpin tondano mendatangkan perahu Kora-Kora dengan memotong logistik bahan makanan dari Kakas ke Tondano. Pada tangal 14 April, pasukan Jacob Korompis menyerang tenda-tenda Belanda di Koya. Serangan yang dilakukan malam hari itu, Jacob berhasil merebut amunisi dan senjata milik Belanda.

Tanggal 2 Juni 1809, Belanda melakukan perjanjian dengan kepala-kepala walak Minahsa lainnya. Kemudian pasukan–pasukan yang bukan orang Tondano mulai meninggalkan Benteng Moraya karena bahan makanan muali berkurang. Dan yang tertinggal adalah pasukan dari Tomohon dan Kalabat.

Penulis L. Mangindaan dalam bukunya “Oud Tondano” terbitan tahun 1871 pada halaman 368-369 menulis bahwa setelah Benteng Moraya jadi sunyi, sudah tidak terdengar lagi teriakan-teriakan perang dan bunyi–bunyi letusan senjata. Lalu pada suatu malam, Belanda menyerang Benteng itu dan membakar rata dengan tanah. Serangan itu dilakukan pada malam hari tanggal 4 Agustus dan pagi 5 Agustus 1809. Dalam penyerangn tersebut, Belanda kemudian membumi hanguskan Benteng Moraya Tondano. Pada bulan September 1909 (bundel Ternate nomor 1160), Belanda baru mengetahui bahwa pimpinan utama dari perang di Tondano adalah Tewu (Touliang), Lontho (Kamasi-Tomohon), Mamahit (Remboken), Matulandi (Telap) dan Theodorus Lumingkewas (Touliang). Mereka adalah kepala-kepala walak yang disebut “Mayoor” atau Tona’as perang. (Sumber : Internet)

Toar Lumimu'ut

Minahasa adalah suatu daerah yang terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi (dahulu disebut Celebes) di Indonesia. Penduduk menyebut diri mereka sendiri 'Orang Minahasa', sedangkan Minahasa yang tinggal di luar Minahasa menyebut diri mereka sendiri Kawanua, yang berarti ´keluarga´.
Kalau anda berada di Minahasa anda akan segera mendengar nama Toar dan Lumimu'ut disebut. Di Kota Manado sendiri terdapat sepasang patung ini. Ini adalah cerita tentang Toar dan Lumimu'ut. Menurut cerita legenda, nenek moyang Minahasa datang dari Monggolia. Orang-orang Monggolia merupakan sebuah kelompok yang sulit di kendalikan dimana, setelah mereka menyerbu Cina, untuk mencari tempat tinggal. Orang Monggolia yang terkenal adalah Genghis Khan.

Kelompok-kelompok Monggolia berlayar dengan kapal dan tiba di Celebes Utara melalui Philipina. Hal ini menjelaskan mengapa orang Philipina dan orang Minahasa umumnya mempunyai mata yang agak sipit. Mereka (orang Mongol) juga pergi sampai ke dalam Celebes yang sekarang di sebut Tanah Toraja di Celebes Tengah. Disana atap-atap rumah dan bangunan-bangunan tradisional mempunyai bentuk kapal berlayar dengan ikatan simpul yang menunjuk ke arah utara. Disini mereka menggambarkan tentang penyerbu tersebut yang sebagai Tuhan yang datang dari Utara

Menurut legenda, orang Minahasa berasal dari kedua orang ini yang datang ke Celebes bagian utara, mereka adalah lelaki Toar (matahari) dan wanita Lumimu'ut (tanah). Lumimu'ut adalah seorang prajurit wanita, yang dibentuk dari batu karang, dicuci dalam laut, dipanaskan oleh matahari dan disuburkan oleh Angin Barat. Mereka, awal mulanya, berkemah di pulau vulcanic, Manado Tua, dekat tepi laut Minahasa, seberang Manado. Saya mengutip dari legenda oleh Peter J.M. Nas:

"Ibunya sangat cantik. Namanya adalah Lumimu'ut dan dia adalah seorang keturunan tuhan. Kecantikannya yang luar biasa mempesonakan dan awet muda yang dianugrahi kepadanya.
Ketika anak lelakinya, Toar, sudah menjadi seorang pemuda dia meninggalkan ibunya untuk menjelajahi dunia. Lumimu'ut memiliki sebuat tongkat perjalanan yang panjang dan ketika dia mengucapkan perpisahan kepada Toar dia memberikannya sebuah tongkat yang sama panjangnya dan dia memperingatkan nya untuk tidak menikah dengan anggota keluarga; oleh sebab itu dia seharusnya tidak boleh menikahi seorang perempuan yang mempunyai tongkat yang sama panjang seperti miliknya. Bertahun-tahun lamanya dan perjalan panjang kemudian Toar kembali ke kampung halamannya. Disana dia bertemu dengan seorang wanita muda cantik dimana dia jatuh cinta dan ingin menikahinya. Dia tidak mengenal ibunya sendiri yang memang tetap abadi awet muda, dan dari pihak ibunya sendiri tidak mencurigai sama sekali bahwa pemuda dewasa yang ganteng ini adalah anaknya sendiri.

Sebelum mengambil sumpah perkawinan Toar ingat akan permintaan ibunya ketika dia akan meninggalkannya untuk perjalanan panjang. Oleh sebab itu dia meletakkan tongkatnya di samping tongkat calon istrinya untuk membandingkan panjangnya. Tetapi selama perjalanan panjangnya dia sudah memakai banyak tongkatnya, sehingga tongkat tersebut menjadi jauh lebih pendek. Sehingga tidak ada halangan lagi untuk nenek moyang Minahasa ini.

Ketika kemudian mereka mengetahui kesalahan mereka, sudah sangat terlambat dan dengan rasa malu mereka meninggalkan rumah kota mereka. Selama perjalanan mereka, mereka kemudian tiba di Celebes Utara di pulau volcanic di Menado Tua, seberang pantai dekat Manado di Minahasa

Menurut mitos ini Penciptaan manusia turun temurun adalah dari wanita dan bukan, sebagaimana di agama Kristen, dari laki-laki yang rusuknya diambil untuk menciptakan wanita.

Patung Toar dan Lumimu'ut berdiri di lapangan kecil di Manado, dimana bukan ibu kota Minahasa, karena itu adalah Tondano. Manado, bagaimanapun, adalah ibu kota dari Propinsi Sulawesi Utara dan daerah Minahasa secara luas sehubungan dengan administrasi dan masalah ekonomi. Pendiriannya secara resmi dianggap dibuat oleh Dotu Lolong Lasut, yang diperingati dengan sebuah patung di kota. Lokasi patung Toar dan Lumimuut di pusat Manado dapat di dianggap sebagai simbol persatuan/penggabungan Manado oleh orang Minahasa. (Roderick C. Wahr)

Setelah beberapa waktu kemudian Toar dan Lumimu'ut akhirnya memutuskan untuk pergi ke pantai di benua tersebut. Ketika mereka tiba disana mereka merasa pantai terlalu panas, oleh sebab itu mereka pergi lebih dalam di desa tersebut dan menetap di gunung Tondano dimana iklimnya sejuk dan segar. Disini mereka melahirkan anak-anak mereka dan perlahan mendiami daerah tersebut.

Akhirnya tentu saja anak-anak Toar dan Lumimu'ut menginginkan daerah meraka masing-masing. Legenda menceritakan bahwa Toar mengizinkan masing-masing anaknya memilih sebidang daerah dan melemparkan batu-batu di jurusan yang berbeda-beda. Dimana batu-batu tersebut jatuh disitulah muncul kolonisasi baru Tonsea (manusia yang suka air), Tondano (manusia yang suka danau), Tombulu (manusia yang suka bulu), Tombasso, Tontemboan (Tompakewa), Toulour, Tomohon. Di legenda tersebut ke-7 tempat ini adalah ke tujuh daerah Minahasa yang kemudian membuat suku dengan kepala sukunya masing-masing (Kepala Suku, Tonaas, Hukum Tua atau Hukum Besar). Sumber : Internet

CERITA MOTIVASI : SEORANG ANAK MERINDUKAN IBUNYA

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan,karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa sedikit nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas
berangkat ke tempat kerja.

Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan,

“Aku minta maaf, ayah“.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :

“Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan. Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur yang isinya:

‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku

Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

Sajak Untuk "Luna"


Lemah gemulai lembut merona
Bertiup angin sepantun ribut
Yang samarpun tak terkira
Terlalu pagii menjemput senja


Tersentak kaku memicu gemetar
Hambar menyuntik menyumbat nadi
Terdiam kaku tak dan tak bernyawa
Terlalu pagii dimput senja

Secuil ingatan dalam dada
Mengingat misteri tragis berdarah
Bersimbah pilu meregang nyawa
Anyir menyengat menambah luka

Jatuh terkuali remuk hatiku
Merenung dosa yang tercipta
Seolah niat menciptakan kenyataan
Melawan takdir tampa perasaan

Sedihnya hati terpatri dalam dada
Gemuruh darah terpompa jantung amarah
Memerah mataku tajam memandang
Tak ada yg lebih marah dari hati ini

Sebiru hati ini ingin kukatakan
Tak ada yang bisa menandingi indah hiasmu
Merekapun tidak walau dalam alunan
Abadilah kau dalam keabadianmu

By. Martin

REUNI JURUSAN BAHASA JERMAN UNIMA



Mengutuk Kekerasan Terhadap Jurnalis

Indonesia boleh bangga disebut negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Namun, salah satu pilar dari demokrasi, yakni pers atau media massa, belum bisa bekerja dengan bebas dan merdeka di negeri ini. Banyak yang bilang, Indonesia bukan tempat yang aman bagi tugas jurnalistik.

Ungkapan itu tentu tak berlebihan. Catatan LBH pers menyebutkan, ada 45 kasus keke
rasan terhadap jurnalis dalam kurun waktu Januari-Mei 2012. Sedangkan tahun lalu angkanya mencapai 96 kasus. Ada kecenderungan kekerasan terhadap jurnalis memperlihatkan trend meningkat.

Yang terbaru, kasus kekerasan terhadap sejumlah jurnalis di Kampar, Riau, saat meliput jatuhnya pesawat Hawk 200. Pelakunya adalah anggota TNI Angkatan Udara (AU). Beberapa wartawan menjadi korban, yaitu: Didik Herwanto (Riau Pos), Febrianto Budi Anggoro (ANTARA), Fakhri Rubianto (reporter Riau TV), Ari (TvOne), Irwansyah (reporter RTV), dan Andika (potografer Vokal).

Kejadian di atas sangat mengkhawatirkan. Ketua Dewan Pers Bagir Manan pernah mengingatkan, kemerdekaan pers di Indonesia saat ini masih dalam ancaman. Katanya, masih ada upaya pembatasan pers melalui sejumlah regulasi. Tak hanya itu, pembatasan terhadap kegiatan liputan masih kerap terjadi.

Sebelumnya, lembaga independen pemantau kemerdekaan pers, Reporters Without Border, melaporkan indeks kemerdekaan pers sebanyak 174 negara dalam kurun waktu 2011-2012. Disebutkan, tingkat kemerdekaan pers Indonesia menurun 29 poin menjadi peringkat ke-146. Sebelumnya, pada tahun 2010, peringkat kemerdekaan pers Indonesia masih di posisi- 117.

Ironisnya, institusi TNI/Polri paling banyak berkontribusi dalam penurunan peringkat kemerdekaan pers. Pada tahun 2011, misalnya, terjadi 96 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Dan 70 kasus diantaranya berkategori kekerasan fisik. TNI dan Polri menempati peringkat teratas sebagai pelaku kekerasan terhadap jurnalis: TNI (11) dan Polri (10).

Padahal, sejak genderang reformasi ditabuh, TNI dan Polri mendaulat diri sebagai lembaga yang turut melakukan reformasi. Dengan demikian, reformasi internal TNI/Polri itu mestinya berbuah “penghargaan yang makin besar terhadap demokrasi”. Salah satunya adalah mengakui kemerdekaan pers.

Kegiatan pers di Indonesia dilindungi oleh hukum, yaitu UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers. Di situ disebutkan, untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Dengan demikian, tindakan oknum TNI AU di Kampar, Riau, itu telah melanggar kemerdekaan pers nasional.

Kenapa aksi kekerasan terhadap jurnalis masih kerap terjadi? Pertama, negara—dalam hal ini rezim berkuasa—masih menganggap pers sebagai ancaman. Tidak sedikit regulasi dirancang untuk membatasi aktivitas pers itu. Misalnya, UU intelijen (2011) yang beberapa pasalnya dianggap mengancam kebebasan pers.

Kedua, negara belum sepenuh hati melindungi kegiatan jurnalisme. Ini terlihat dengan masih seringnya praktek kriminalisasi terhadap pers. Di samping itu, pemberian sanksi atau hukuman terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis masih kurang. Apalagi kalau pelakunya adalah TNI dan POLRI.

Lagi pula, di dalam negara demokrasi, setiap warga negara dijamin haknya untuk mendapatkan informasi. Warga negara juga dijamin kemerdekaannya untuk menyatakan pikiran dan pendapat secara bertanggung-jawab. Tak salah kemudian kalau Bung Hatta menyebut kemerdekaan pers, termasuk kemerdekaan menyatakan pendapat, sebagai kemerdekaan rakyat yang asli, yang tidak boleh dihilangkan dan disia-siakan.

Media dapat dipergunakan untuk mempromosikan demokrasi. Akan tetapi, supaya hal itu bisa tercapai, harus terjadi pula “demokratisasi media”. Media yang dikuasai oleh segelintir elit, yang tujuannya hanya untuk melayani tujuan kapital, tidak bisa diharapkan sebagai instrumen demokrasi. Dalam banyak kasus, mereka lebih banyak menjadi penyebar kebohongan dan memanipulasi kesadaran rakyat.

Karena itu, selain tetap memperjuangkan kemerdekaan pers, kita juga perlu menyerukan “demokratisasi media”. Dengan demikian, setiap warga negara harus diberi ruang yang sama untuk menyebarkan-luaskan informasi, opini, fikiran, dan lain-lain. Kepemilikan media di tangan segelintir elit harus dibatasi.
http://www.berdikarionline.com/editorial/20121017/mengutuk-kekerasan-terhadap-jurnalis.html